3 Amalan yang Tak Akan Putus Pahalanya
Saat manusia telah meninggal dunia, segala amal ibadahnya di dunia telah terputus. Manusia telah terbebas dari segala urusan duniawi. Namun, bukan berarti manusia yang telah meninggal tersebut telah terbebas dari segala pertanggung jawabannya. Mereka kelak tetap harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan selama hidup di dunia di hadapan sang khaliq, Allah SWT.
Amalan yang baik akan dibalas oleh Allah dengan surga yang keindahannya hingga saat ini belum dapat diungkapkan dengan ungkapan kata kata manusia, begitupun segala dosa yang telah diperbuat pun juga akan mendapatkan balasan yang setimpal, neraka jahanam di mana bahan bakar yang digunakan di sana adalah batu dan manusia itu sendiri.
Kembali kepada pembahasan awal, bahwa manusia yang telah meninggal dunia akan terputus dari segala urusan dunia, amal mereka akan terputus. Namun, ada tiga hal yang tidak akan terputus sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW. Ketiga hal tersebut adalah ilmu yang bermanfaat, shodaqoh jariyah, dan anak yang soleh dan solehah.
Nabi Muhammad telah menjelaskan kepada umatnya bahwa kelak saat manusia telah meninggal dunia maka hanya akan ada tiga amalan yang pahalanya tidak akan pernah terputus. Hal tersebut merupakan isi dari sebuah hadits yang telah diakui kebenarannya.
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat adalah satu dari tiga amalan yang pahalanya tidak akan terputus. Oleh sebab itu, Nabi Muhammad sampai menerangkan bahwa sebaiknya umatnya menuntut ilmu sampai ke negeri China, di mana maksudnya adalah umat muslim hendaknya menuntut ilmu yang setinggi tingginya, supaya dapat diamalkan dan ditularkan kepada umat yang lain. Ilmu Allah yang disebar di dunia ini tidak akan pernah habis walaupun diambil sampai kapan pun.
Shodaqoh Jariyah
Mnatab Min Keren
BalasHapusmari beramal bos :)
BalasHapusSubhanallah.. Di tunggu post selanjutnya, nice info..
BalasHapusBaik, tapi sayangnya untuk. point ilmu yg bermanfaat menggunakan hadist palsu, menuntut ilmu ke negeri china adalah palsu. Kualitas Hadits
BalasHapusImam Ibn Hibban mengatakan, Hadits ini bathil la ashla lahu (batil, palsu, tidak ada dasarnya). Pernyataan Ibn Hibban ini diulang kembali oleh al-Sakhawi dalam kitabnya al-Maqhasid al-Hasanah. Sumber kepalsuan Hadits ini adalah rawi yang bemama Abu Atikah Tarif bin Sulaiman (dalam sumber Iain tertulis: Salman).