10 Keutamaan Istighfar
Manakala Kita berbicara mengenai umur maka ia akan senantiasa bersinggungan dengan waktu begitu pula waktu, ia pun akan bersinggungan dengan umur. Kita semua tahu tentang surat ini yakni surat al-‘asr, namun kita sebagian kurang memahami dan mentadabburi dalam keseharian kita. Kita perhatikan bahwa bila kita melalaikan waktu begitu saja maka yang akan ada ialah suatu kerugian. ayo berlomba-lomba dalam kebaikan.
Di dalam bahasan Tazkiyatun Nufs ada suatu yang teramat penting karena memiliki keutamaan yang luar biasa yakni mengenai Fadlu Al Istighfar atau Keutamaan Istighfar.
Manusia adakalanya ia lupa dan salah, terkadang lalai dan berbuat dosa/maksiat dan senantiasa digoda oleh syaitan. Tabiat Hati manusia pun mudah untuk berbolak balik. Maka cara terbaik dari kesemuanya itu dengan memohon ampun kepada Allah.
Keutamaan Istighfar diantaranya :
1. Istighfar sebagai sebab pengampunan dan penghapus dosa-dosa.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah ialah orang yang banyak bertaubat.(HR. At-Tirmidzi, hasan)
Manakala manusia melakukan maksiat atau dosa sebenarnya dia telah menzhalimi dirinya sendiri dan dalam keadaan yang bodoh. Oleh karenanya kita membutuhkan maghfirah.
Tidak sedikit ayat yang berkaitan mengenai memohon ampunan kepada Allah, seperti yang dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul. Allah memerintahkan kepada mereka untuk senantiasa memohon ampun kepada-Nya. Dan ketika kita coba renungi sebenarnya kita sangat butuh beristighfar kepada Allah subhanahu wata’ala.
“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.
Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.”
(QS. Ali Imran : 133 – 136)
Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.”
(QS. Ali Imran : 133 – 136)
Ayat ini menyatakan kepada kita untuk bersegera. yang dimaksud bersegera disini ialah perintah untuk bergegas dalam melakukan kebaikan dan bersegera untuk beristighfar. Dan jangan berputus asa, Allah telah menjamin bahwa ampunan-Nya seluas langit dan bumi dan ini untuk orang yang senantiasa bertaqwa.
Manakala berbuat atau melakukan hal keji maka ia langsung ingat Allah dan kemudian memohon ampun kepada-Nya.
Tentang Istighfar
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Sesudah shalat pun didalam doa yang kita panjatkan sebelumnya diawali dengan beristighfar :
Astaghfirullah (diucapkan sebanyak 3x)
Di dalam doa berlindung dari kesyirikan pun terdapat istighfar :
“Allaahumma Innii A’udzu bika an Usyrika bika wa Anaa A’lamuhuu wa Astaghfiruka Limaa Laa A’lamuhu.”
Mengenai keutamaan orang yang beristighfar yang pertama yakni Istighfar sebagai sebab pengampunan dan penghapus dosa-dosa
“Dan, barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An Nisaa: 110)
(QS. An Nisaa: 110)
2. Istighfar dapat melapangkan rizki seorang hamba.
Berbicara tentang rizki, rizki bukan hanya yang berupa harta atau finansial. Namun, rizki maknanya luas tidak sesempit itu, termasuk juga kesehatan dan waktu luang dsb.
Rizki dimaknai sebagai sesuatu yang terbaik yang diberikan kepada hamba.
Perkataan Nuh a.s. kepada kaumnya ;
“Beristighfarlah kepada Tuhanmu – sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun – niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS. Nuh :10-12)
Maksiat menyebabkan tidak lancarnya rizki, maka marilah bertaubat kepada Allah. Negeri Saba didalam surat Saba dikatakan bahwa :
Baldatun Thayyibatun wa rabbun ghafur.
Karena saking subur dan makmurnya sampai-sampai wanita manakala ingin memetik atau memanen buah dia hanya menaruh keranjang kemudian jatuh buahnya kekeranjang. Kaum ‘Aad, Allah jadikan mereka, kemarau yang berkepanjangan disebabkan perbuatan maksiat.
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.
“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)
3. Istighfar menghindarkan hamba dari siksa Allah dan musibahnya.
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.
Dari Kisah Nuh a.s. Kita bisa mengambil Ibrah mengenai banjir bandang dan itu disebabkan karena dosa atau maksiat umatnya.
4. Istighfar adalah salah satu sebab mendatangkan datangnya rahmat Allah.
4. Istighfar adalah salah satu sebab mendatangkan datangnya rahmat Allah.
Perkataan Nabi Shaleh a.s. kepada kaumnya (kaum tsamud) :
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”.
(QS. An-Naml : 46)
Beristighar kepada Allah kemudian menyertakan dengan amal, dan amal merupakan sebab mendatangkan rahmat Allah.
5. Istighfar dapat menambah kekuatan bagi pribadi dan kaum muslimin.
Perkataan Nabi Hud a.s. kepada kaumnya ;
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”
(QS. Hud : 52)
Kisah Shallahuddin dan tentaranya ;
Kisah Shalahuddin Al Ayyubi, ketika beliau berkeliling ke tenda yang pertama beliau melihat para orang-orang sedang qira’ah al-qur’an kemudian berkeliling ke tenda yang kedua beliau melihat orang-orang sedang qiyamullail dan berkeliling ke tenda yang ketiga beliau melihat orang-orang sedang memohon ampun kepada Allah dan tenda selanjutnya beliau mendapati orang-orang sedang tidur. Kemudian beliau mengatakan Dari arah sinilah (orang-orang yang tidur) kita akan kalah.
Sungguh dari Ibadah itulah ada kekuatan.
6. Istighfar dapat melapangkan dada atau hati seorang hamba, yang menyebabkan sesak dan beratnya sesuatu boleh jadi karena maksiat dan dosa dan kita butuh sarana yakni beristighfar, dan manakala Rasulullah mendapati sesuatu yang mengganjal beliau beristighfar hingga 100 x.
7. Istighfar dapat menjadikan wajah menjadi berseri dan bahagia di hari pertemuannya dengan Allah.
“Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari kiamat), hendaklah ia beristighfar kepada Allah.”
(HR. Ath-Thabarany)
“Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar.”
(HR. Ibnu Majah)
8. Istighfar akan membersihkan noda hitam dalam hati kita.
“Sesungguhnya jika seorang mukmin melakukan dosa, maka tertorehlah noda hitam dihatinya. Apabila ia bertaubat dan berhenti dari dosa itu dan memohon ampun kepada Allah, maka hatinya mejadi bersih dari noda tersebut. Apabila dosanya bertambah, maka bertambah pula noda tersebut sampai menutupi hatinya. Itulah noda yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya : ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup (menjadi noda) hati mereka.” (QS. al-Muthaffifiin: 14)
[Diriwayatkan oleh Ahmad (II/298), at Tirmidzi (no.3334) dan beliau menyatakan bahwa hadits tersebut derajatnya hasan shahih, Ibnu Majah (no.4244), an Nasa-i dalam kitab al Kubra(no.11658), Ibnu Hibban (no.930), serta al Hakim (II/562) dan beliau menshahihkannya. Sementara itu, adz Dzahabi berkata: ‘Menurut syarat Muslim.’ Diriwayatkan juga oleh al Baihaqi dalam Sunan-nya (X/188)]
Manusia apabila ia terbiasa melakukan dosa dan maksiat maka hatinya akan keras dan hidayah sulit untuk masuk.
9. Istighfar adalah salah satu bekal orang yang berdakwah di jalan Allah.
Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabbmu pada waktu petang dan pagi. (QS. Ghafir :55)
10. Istighfar menjadi sebab terkabulnya doa seorang hamba.
Kisah Nabi Yunus a.s. ;
Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan Allah, ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata: “Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)” Allah mendengar doa Yunus, dan Memerintahkan ikan nun mendamparkan Yunus di sebuah pantai.
Seandainya kalau bukan karena doa Nabi Yunus kepada Allah, niscaya dia akan diperut ikan Nun sampai hari berbangkit. Sehingga Istighfar merupakan diantara bentuk terkabulkannya doa, dan ini adalah adab didalam berdoa yakni beristighfar kemudian mengagungkan asma Allah kemudian bersholawat kemudian berdoa apa yang dikehendaki. Dan Rasulullah menyukai doa yang bersifat umum.
Lafadz
Mengenai lafadz istighfar yakni secara umum “Astaghfirullahal ‘azhim” atau “Astaghfirullah”. Bisa juga, Doa Sayyidul Istighfar, Doa perlindungan dari kesyirikan, Doa taubat pertama diucapkan oleh umat manusia, Nabi Adam a.s. dan Hawa: “Rabbana dzalamna anfusana wa in lam taghfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin,” (Ya Tuhanku. Sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dosa-dosa kami, maka kami menjadi hamba yang merugi).
Doa Nabi Yunus a.s. manakala beliau meminta ampun dan pertolongan Allah manakala berada di perut Ikan Nun : “Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)” dsb.
wallahu a’lam bish shawab.
0 komentar:
Posting Komentar